June 13, 2018

CONTOH JURNAL TEKNIK INFORMATIKA

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN KOMUNITAS TEMAN SEBAYA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 3 KULON PROGO TAHUN AJARAN 2011/2012

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEARNING FACILITY AND PEER COMMUNITY TO THE INTEREST OF CONTINUING STUDY TO UNIVERSITY TO XII GRADE STUDENTS OF SMK MUHAMDIYAH 3 KULON PROGO IN ACADEMIC YEAR 2011/2012

Oleh: R Satriyo Nugroho, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, UNY, Indonesia
          Satrio_86@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya dengan Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian expost facto. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 155 siswa dengan jumlah sampel sebanyak 101 dengan menggunakan bantuan monogram Hary King dengan taraf kesalahan 5%. Pemilihan sampel menggunakan teknik Probability Sampling jenis simple Random Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode angket dengan skala likert dan dokumentasiUji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat hubungan positif Faslilitas belajar dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,212) yang lebih besar dari pada r table (0,196) dengan probabilitas (p = 0,03) < 005. (2) Terdapat hubungan positif komunitas teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan harga r hitung (0,391) lebih besar dari r table (0,196) dengan probabilitas (p = 0,00) < 005 (3) terdapat hubungan yang positif antara fasilitas belajar, dan komunitas teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan F hitung sebesar 9,633 lebih besar dari  Ftabel dan df 2:100 sebesar 3,09 dengan probabilitas (p = 0,00) < 005.  Sumbangan relatif yang diberikan dari masing – masing variable bebas adalah Fasilitas belajar 0,49% dan Komunitas teman Sebaya 13,6%.

Kata Kunci : Fasilitas Belajar, komunitas teman sebaya, Minat, perguruan tinggi, sumbangan relatif

Abstract
This research aimed to know the relationship between the learning facility and peer community to the interest of continuing study to University to XII Grade students of SMK Muhamdiyah 3 Kulon Progo in academic year 2011/2012. It can be categorized as expost facto. Then there were 155 students as population, and 101 students sample according to Hary king monogram with 5% failure. The sample random technique sampling was used. The data is collected with likert scale questioned and documentation.The requirement test analysis uses were  normality testlinearity test and multicolinearity test.  This research also used regeresi on analysis simple and multiple regression. the result showed that : (1) there was positive relationship between learning and the interest of continuing study to University, and is proved by r arithmetic (0,212) > r table (0,196), (p = 0,03) < 005. (2) there was positive relationship between peer community and the interest of continuing study to University, is proved br rarithmetic (0,391) > r table (0,196) ,(p = 0,00) < 005 (3) there was positive relationship between learning facility and peer community to the interst of continuing study to the university  is proved  F arithmetic 9,633 > Ftable 3,09 and df 2 :100 (p = 0,00) < 005.  The relative contribution of each independent variables were the learning facility 0,49, and peer community 13,6 % (given of each independent variable is studied Facilities 0.49and 13.6Community Peer).

Keywords : Learning facility, peer community, interest, university, the relative contribution









1.   Pendahuluan
Minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih Perguruan Tinggi sebagai kelanjutan pendidikan setelah lulus dari sekolah yang ditandai dengan peraasn senang, tertarik dan kesesuaian. Minat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi hendaknya selalu dipupuk sejak siswa mulai memasuki Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Kejuruan karena pada dasarnya minat itu akan tumbuh melalui serangkaian proses. Minat itu harus senantiasa dipupuk melalui berbagai cara, misalnya dengan cara memberikan informasi yang terkait tentang perguruan tinggi, adanya pendekatan efektif yang bisa dilakukan oleh keluarga maupun pihak sekolah untuk membangkitkan minat siswa, serta adanya lingkungan sekitar yang kondusif untuk menciptakan minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut Harjono Notodiharjo terdapat beberapa pertimbangan yang bersifat sosial ekonomi serta memiliki hubungan dengan variabel seperti umur, jenis kelamin, tahun terakhir di Sekolah Menengah Atas, jumlah anak dan teman-teman diluar sekolah
Faktor fasilitas belajar sangat menentukan kenyamanan dan semangat belajar siswa. Menurut Sadirman (2001:6), fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar hasil belajar yang dicapai. Sedangkan menurut The Liang Gie (2002:33) untuk belajar yang baik hendaknya tersedia  lain. Sehingga sangat jelas bahwa fasilitas belajar dapat menunjang tercapainya mutu pendidikan yang baik. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa akan memperoleh kenyamanan, semangat belajar dan prestasi yang baik.
Selain faktor fasilitas belajar, faktor lain yang berhubungan dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi adalah faktor komunitas teman sebaya. Komunitas teman sebaya terdiri dari sekelompok anak yang memiliki umur relatif sama dan memiliki kesukaan maupun hobi yang sama. Faktor komunitas teman sebaya di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah sangat menentukan memberikan dorongan positif untuk kelanjutan studinya, karena dalam penentuan sebuah keputusan biasanya anak remaja masih cenderung dipengaruhi/mengikuti pendapat teman-temannya. Apabila komunitas teman sebaya yang dimiliki siswa adalah individu-individu yang memiliki pendidikan yang tinggi dan mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi maka siswa yang bersangkutan juga akan terpola dan akan memiliki minat melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi yang cukup tinggi pula. Begitu pula sebaliknya jika siswa yang komunitas teman sebayanya di golongan yang tidak memiliki pendidikan tinggi dan pengetahuan yang luas maka minat untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi pada siswa tersebut juga akan rendah
Minat belajar adalah rasa suka dan tertarik pada suatu pelajaran/ilmu tanpa ada rasa paksaan, jadi rasa suka tersebut muncul dari hati dengan keikhlasan untuk melakukannya [1]. Siswa yang memiliki minat tinggi dalam mempelajari ilmu audio video/elektronika dipastikan siswa tersebut memiliki keterampilan elektronika yang baik. Permasalahan yang timbul ternyata tidak semua siswa Kompetensi Keahlian Audio Video berminat dalam mempelajari ilmu elektronika. Hal ini dikarenakan saat pertama mendaftar tidak semua siswa memilih jurusan audio video dari keinginannya sendiri, ada yang karena paksaan, mengikuti teman, ataupun hanya asal memilih. Permasalahan lainnya adalah dari hasil pengamatan yang dilakukan selama proses PPL pada siswa Kompetensi Keahlian Audio Video SMKN 3 Yogyakarta, dapat dilihat bahwa masih terdapat beberapa siswa kurang memperhatikan saat penjelasan materi, tidak mengumpulkan tugas yang diberikan tepat waktu bahkan ada yang sama sekali tidak mengumpulkan tugas yang diberikan, terlambat masuk kelas dan kurangnya keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar di kelas. Permasalahan tersebut dapat muncul karena minat tentang elektronika yang rendah dari sebagian siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis berpikir untuk mengadakan penelitian tentang faktor eksternal yang paling berpengaruh dalam mempengaruhi minat belajar siswa audio video. Terdapat beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi minat belajar siswa, berupa keluarga, teman sebaya, metode mengajar guru, fasilitas, dan media belajar [2].


2.   Landasan Teori
2.1. Minat Melanjutkan Studi Perguruan Tinggi
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh [1]. Perguruan tinggi merupakan lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas [1]. minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan setelah lulus sekolah menengah yang ditandai dengan perasaan senang, adanya keinginan, perhatian, dorongan dan kemauan, kebutuhan dan harapan.
2.2. Fasilitas Belajar
Fasilitas Belajar adalah kelengkapan utama dalam pendidikan [1 fasilitas belajar dapat dilihat dari tempat dimana aktivitas belajar itu dilakukan. Berdasarkan tempat aktivitas belajar dilaksanakan, maka fasilitas belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu: (1) Fasilitas belajar di sekolah dan (2) Fasilitas belajar di rumah.
2.3. Komunitas Teman Sebaya
Lingkungan teman sebaya adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur yang memiliki umur sepadan [3].
Terdapat perbedaan fungsi teman sebaya terhadap anggotanya, yaitu : 1) Mengajarkan berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain, 2) Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas, 3) Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat orang dewasa, 4) Memberikan kepada anggota-anggotanya cara-cara membebaskan diri dari pengaruh kekuatan otoritas, 5) Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan pada prinsip persamaan hak, 6) Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara memuaskan (pengetahuan menegenai cita rasa berpakaian, musik, jenis tingkah laku tertentu, dan lain-lain), 7) Memperluas cakrawala pengetahuan anak sehingga ia menjadi orang yang lebih komplek [4].

3.   Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis expost facto. Ragam penelitian ini adalah penelitian yang terstruktur yang dimulai dari pengajuan hipotesis. Penelitian korelasional untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor fasilitas belajar (X1), dan komunitas teman sebaya (X2) berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon progo yang jumlahnya 155 siswa terbagi dari 5 kelas yaitu XII TKJ sebanyak 31 orang,  XII TKR 1 sebanyak 30 orang , XII TKR 2 sebanyak 32 orang , TKR 3 sebanyak 30 orang, dan XII MM  sebanyak  32 orang yang terdapat di kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Kulon Progo tahun ajaran 2011/2012.
Instrumen penelitian diuji kevalidannya menggunakan validitas konstruk dan butir. Pengujian validitas konstruk dengan mengkonsultasikan instrumen kepada tiga orang dosen Universitas Negeri 3 Yogyakarta. Pengujian validitas butir dengan memberikan kuesioner kepada kelas sampling yang hasilnya dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment Pearson. Dari 61 butir pernyataan yang diujikan, 5 butir dinyatakan gugur dan sisanya 56 butir dinyatakan valid.  Hasil reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS versi 20 sebesar 0,915 (sangat tinggi).
4.   Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Hasil Regresi Ganda
R
R2
F
Koefisien

Konstant
X1
X2
0,405
0,164
9,633
3,772
0,181
0,737
Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa nilai Rhitung (0,405) lebih besar dari Rtabel (0,196) dengan jumlah N = 101, Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Fasilitas Belajar (X1) dan Komunitas Teman Sebaya (X2) bersama-sama terhadap Minat Melanjutkan Studi  siswa
Dari pengujian signifikansi di atas, dapat diketahui apabila nilai Fhitung (9,633) > Ftabel (3,09) dengan derajat kebebasan (dk) = (2:100) dan taraf signifikan 5%. Sehingga dapat terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Fasilitas Belajar (X1) dan Komunitas Teman Sebaya (X2) bersama-sama terhadap Minat Melanjutkan Studi  siswa
Tabel 2. Sumbangan tiap variabel bebas terhadap variabel terikat
Variabel
Sumbangan Relatif
Fasilitas Belajar
10,9 %
Komunitas Teman Sebaya
89,1%
Jumlah
100 %
Tabel 3. menunjukkan bahwa sumbangan tertinggi faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi perguruan tinggi siswa SMK Muhammadiyah Kulon Progo diberikan oleh Fasilitas Belajar 10,9% dan Komunitas Teman Sebaya 89,1%.
Hasil penelitian menunjukkan Komunitas Teman Sebaya memberikan hubungan yang  lebih besar terhadap minat melanjutkan studi perguruan tinggi siswa SMK Muhammadiyah Kulon Progo.

5.   Kesimpulan
a.  terdapat hubungan yang positif antara fasilitas belajar, dan komunitas teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi, dibuktikan F hitung sebesar 9,633 lebih besar dari  Ftabel dengan df 2:100 sebesar 3,09. Sumbangan relatif yang diberikan dari masing – masing variable bebas adalah Fasilitas belajar 0,49% dan Komunitas teman Sebaya 13,6%.
b. Dari kedua variabel bebas yaitu Fasilitas Belajar dan Komunitas Teman Sebaya faktor yang paling besar memberikan kontribusi hubungan terhadap minat melanjutkan studi perguruan tinggi adalah faktor Komunitas Teman Sebaya 89,1%., kemudian disusul fasilitas belajar sebesar 10,9%

6.   Saran
a.    Bagi sekolah
Berdasarkan hasil penelitian di atas, factor fasilitas belajar memberikan hubungan yang signifikan terhadap minat melanjutkan studi siswa, oleh karena itu sekolah dihimbau untuk lebih mengedepankan fasilitas pendukung belajar bagi siswa. Selain itu, faktor komunitas teman sebaya memberikan hubungan yang paling signifikan dengan minat melanjutkan studi siswa, oleh karena itu sekolah diharapkan untuk lebih mengontrol siswa dalam berhubungan dengan lingkungan sebaya, diupayakan untuk lebih banyak bergaul dengan lingkungan sebaya yang mampu mendukung dalam meningkatkan minat melanjutkan studi perguruan tinggi.

b.    Bagi pemerintah daerah
Faktor Fasilitas belajar dan komunitas teman sebaya berhubungan positif terhadapa minat melanjutkan studi siswa, oleh karena itu peran pemerintah dalam melengkapi dan mendukung fasilitas belajar di sekolah sekolah sangat diperlukan, dan pembuatan kebijakan kebijakan yang berhubungan dengan tata aturan masyarakat juga sangat berperan dalam memupuk minat siswa untuk melanjutkan studi perguruan tinggi.
c.    Bagi orang tua/keluarga
Dari hasil penelitian bahwa teman sebaya atau teman sepermainan di lingkungan sekitar memiliki hubungan positif dna signifikan terhadap minat siswa, lebih khusus dalam hal ini adalah minat untuk melanjutkan studi. Maka dari itu hendaknya orangtua lebih mengawasi anak dalam hal pergaulan dan bermasyarakat.
.
Daftar Pustaka

[1].        Slameto, “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta : Rineka Cipta, 1994.
[2].        Syaiful Bahri Djamarah, “Psikologi Belajar”. Jakarta :  Rineka Cipta, 2008.
[3].        Fuad Ihsan, “Dasar-Dasar Kependidikan”. Jakarta : Rineka Cipta, 2005.
[4].        Umar Tirtarahardja dan La Sulo, “Pengantar Pendidikan”. Jakarta : Rineka Cipta, 2005.
[5].        Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995.
[6].        Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
[7].        Sardiman, A.M (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada..
[8].       Wahyurini, Ernanti. (2003). Perlindungan anak : berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anakJakarta : UNICEF


    



Dosen Pembimbing,          




Drs. Slamet, M.Pd.
NIP. 19510303 197803 1 004

  Penguji Utama,



                                                                                                          Adi Dewanto, M.Kom.                                                                                                 
NIP. 19721228 200501 1 001







0 komentar:

Post a Comment