Sistem Mesin Air Otomatis Berbasis Android dengan Pengontrolan Menggunakan Bluetooth dan
Menggunakan Media Sms Gateway
Abstrak
Android merupakan salah satu sistem operasi yang
bersifat open source, sehingga dapat dikembangkan sendiri oleh para pengguna. Berkembangnya
Aplikasi android pada smartphone mendorong untuk membuat sebuah sistem smart
house yang digunakan untuk mengendalikan dan memantau peralatan rumah tangga
seperti tangki air dan lampu taman. Smartphone android berfungsi untuk mengirim
dan menerima sinyal informasi ke dan dari mikrokontroler melalui jaringan ISP
dengan menggunakan modem. Sinyal informasi akan diterjemahkan oleh
mikrokontroler ATMega16 dan memacu relai untuk menghidupkan atau mematikan
lampu atau pompa air. Hasil yang diperoleh berupa sistem smart house yang akan
memudahkan pengguna untuk memantau dan mengatur tangki air dan lampu taman.
Kata Kunci : android, jaringan ISP,
mikrokontroler, smartphone
Abstract
Android is one of operating system that is open
source, so it can be developed by the user. Developing aplication of android at
smartphone was inovation a smart house system are used for controlling and
monitoring water tank and garden lighting. Smartphone send and receive
informastion signals to and from microcontroller through the ISP network using
a modem.The signal information will be translated by the microcontroller
ATMega16 and it trigger the relay to turn on or turn off the lights or water
pump.The result of project is a smart house system to be easy the user to
monitor and control the water tank and garden lights.
Keywords : android, ISP network, microcontroller,
smartphone
I. PENDAHULUAN
Penggunaan perangkat atau peralatan rumah biasanya
dilakukan secara manual sehingga cukup menyulitkan jika harus mengontrol satu
persatu peralatan tersebut. Banyak air pada tangki air sering tidak terkontrol
akibat lupa mematikan keran air atau pompa air. Hal tersebut menyebabkan
pemborosan air. Untuk itu, pada beberapa kondisi menggunakan saklar yang
menggunakan pelampung. Dimana pelampung tersebut dapat menghentikan kerja pompa
air, sehingga air tidak meluap.
Pada kondisi yang lain adalah lampu tamandan lampu
teras. Lampu taman dan lampu teras rumah lebih sering digunakan pada malam
hari. Namun ketika pemilik rumah tidak berada di tempat, lampu taman dan lampu
teras tetap menyala. Walau hanya beberapa jumlah lampu, hal tersebut dapat
dikatakan sebagai pemborosan tenaga listrik. Pengendalian lampu taman dan lampu
teras secara umum menggunakan saklar biasa yang harus dinyalakan menggunakan
cara
kontak langsung. Untuk mengetahui keadaan lampu dalam
keadaan baik atau tidak diperlukan penglihatan langsung oleh pemilik rumah.
Sistem Smart House ini dibuat untuk
mengetahui setiap data yang berhubungan dengan tangki air dan lampu taman.
Pengendalian dan monitoring dapat dilakukan dalam jarak jauh
melalui jaringan ISP. Ketinggian tangki air dan kondisi pompa air dapat diubah
dengan cara memberikan perintah lewat Mobile Phone, begitu pula
mengendalikan kondisi lampu taman dan lampu teras. Kondisi mati menyala lampu
dapat diketahui melalui Mobile Phone.
1.1 Mikrokontroler AVR ATMega 16
AVR merupakan seri mikrokontroler
CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced
Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock.
AVR mempunyai 32 register general- purpose, timer/counter fleksibel
dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal,
serial
136
UART, programmable Watchdog Timer,
dan mode power saving, ADC dan PWM internal. AVR juga
mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang
mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan
hubungan serial SPI. ATMega16 mempunyai throughput mendekati 1
MIPS per MHz membuat desainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus
kecepatan proses.
AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih
cepat karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock, lebih
cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS51 yang memiliki arsitektur CISC (Complex
Instruction Set Compute) dimana mikrokontroler MCS51 membutuhkan 12
siklus clock utnuk mengeksekusi 1 instruksi [1].
1.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sensor ultrasonik yang digunakan adalah HC- SR04.
Sensor ini dapat mendeteksi jarak dengan menggunakan waktu. Waktu didapat
dengan membandingkan waktu ketika frekuensi dipancarkan dan waktu ketika
frekuensi diterima sensor. Berikut Gambar 1 adalah sensor
ultrasonik HC-SR04.
Gambar 1 Sensor Ultrasonik HC-SR04
Sensor ultrasonik HC-SR04 memiliki fitur
fitur seperti berikut :
1.Membutuhkan catu daya 5 VDC.
2.Jarak antara 2 cm hingga 400 cm.
3.Frekuensi yang dipancarkan sebesar 40kHz.
4.Menggunakan 1 pin I/O dengan level TTL.
Sensor memancarkan sinyal ultrasonik ke satu arah,
ketika dipancarkan sensor memulai menhitung waktu. Pancaran ultrasonik memancar
hingga mencapai objek dan diterima kembali oleh sensor. Kecepetan sinyal
ultrasonik diudara adalah 340 m/s, dengan t adalah selisih waktu antara waktu
sinyal dipancarkan hingga diterima kembali oles sensor, maka jarak (s) dapat
dihitung dengan cara s=340.t/2 [2][3].
1.3 Sensor Arus ACS712-05B
Sensor Arus adalah sensor yang digunakan untuk
mengetahui arus pada sebuah rangkaian dan diubah menjadi sinyal sehingga dapat
dibaca oleh peralatan lain misal mikrokontroler. Sensor Arus yang digunakan
adalah Sensor ACS712- 05B. Spesifikasi sensor tersebut adalah seperti berikut :
1.Modul Sensor Arus dengan chip ACS712-05B
2.Catu daya yang digunakan 5V,
3.Terdapat indikator power (LED)
4.Bisa mengukur tegangan DC maupun AC dengan rating
maksimal -5A sampai +5A.
5.Output sensor sebesar 185mV / A
6.Pada kondisi 0 Ampere, output tegangan 2.5V (dengan
Vcc=5V)Ukuran PCB: 33 (mm) x14 (mm) [4].
1.4 Converter Wiz110sr
Wiz110sr modul gateway yang mengkonversi
protokol RS-232 ke protokol TCP / IP. Alat ini memungkinkan untuk
memperkecil pengukuran, pengelolaan dan pengendalian perangkat melalui jaringan
berbasis Ethernet dan TCP / IP dengan menghubungkan ke peralatan yang ada
dengan interface serial RS-232. Wsz110SR adalah perangkat yang
digunakan untuk mengkonversi data yang diterima dari perangkat serial menjadi
TCP/IP dan begitu pula sebaliknya[5].
1.5 Access Point
Access Point (AP) adalah perangkat
jaringan sebagai media untuk akses informasi dari perangkat wireless
client ke jaringan komputer (LAN) atau internet (wifi router) dalam
suatu lingkup area. Dengan perangkat access points, maka clients
wireless dapat mudah dan cepat terhubung ke jaringan. Access
point dan router wireless adalah perangkat
jaringan wireless untuk memancarkan sinyal wifi untuk
memudahkan pengguna akses ke jaringan komputer.
1.6 CodeVisionAVR
CodeVisionAVR adalah salah satu Software yang
digunakan untuk memprogram AVR. Cara kerja dari CodeVisionAVR
adalah dengan mendownload program yang telah dirancang kedalam IC. CodeVision AVR
sendiri telah memiliki User Interface yang HighEnd sehingga
memudahkan penggunanya, selain itu CodeVision AVR juga
mempunyai banyak sekali fitur-fitur yang memang dikhususkan untuk
pemrograman AVR. Kelemahan dari program ini adalah CodeVision AVR
masih mengguanakan Low Level Language yang berbasis bahasa C
[6].
137
Didalam CodeVisionAVR terdapat code
wizard yang sangat membantu dalam proses inisaialisasi register dalam
mikrokontroller dan untuk membentuk fungsi-fungsi interupt.
II. METODE PENELITIAN
Perancangan dan implementasi dilakukan dengan langkah
penelitian sebagai berikut:
1.Mendesain sistem smart house untuk mengontrol dan
memantau peralatan tangki air dan lampu taman.
2.Mendesain dan membuat perangkat lunak
3.Menginstal dan mengkonfigurasi jaringan pada sistem
smart house.
4.Pengujian sistem smart house.
2.1 Desain Sistem Smart House
Perancangan dan pembuatan sistem smart house,
pada lingkup tangki air, tangki pendam dan dua lampu. Perancangan dan pembuatan
sistem smart house seperti ditunjukkan pada Gambar 2.
Kedua sensor tersebut digunakan untuk mengukur
ketinggian air pada dua tangki yaitu tangki pendam dan tangki atas. Pompa
dikendalikan secara otomatis berdasarkan dengan ketinggian pada tangki atas.
Sedangkan untuk melakukan pemantau dan pengendali pada
lampu taman digunakan Sensor Arus. Sensor Arus digunakan untuk mengetahui ada
atau tidak adanya arus pada rangkaian lampu tersebut.
Ketinggian dan ada tidaknya arus pada rangkaian lampu
dan pompa air digunakan sebagai sumber informasi, yang kemudian dikirimkan
ke smartphone android. Pada smartphone android menampilkan
informasi berupa ketinggian air pada tangki atas maupun pendam dan kondisi
lampu dalam keadaan menyala atau mati.
2.2 Mendesain Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibuat adalah perangkat lunak
pada smartphone android dan perangkat lunak pada
mikrokontroler. Flowchart desain perangkat lunak untuk mengendalikan dan
memantau tangki air seperti pada Gambar 3.
Gambar 2 Rancangan Sistem Smart House
|
|
Pada perancangan sistem smart house ini
|
|
terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem smart
|
|
house pada tangki air dan lampu taman.
|
|
Gambar 2 merupakan blok diagram pemantau
|
|
dan pengendali pada pompa air (tangki air) dan
|
|
lampu. Untuk pemantauan dan pengendali pompa
|
Gambar 3 Flowchart Pengendali Tangki Air
|
air menggunakan dua buah sensor ultrasonik.
|
|
138
Sedangkan flowcart pengendali tangki air melalui
smartphone ditunjukkan pada Gambar 4, dan Gambar 5 adalah flowchart pengiriman
informasi ketinggian air tangki ke android.
Flowchart desain untuk perangkat lunak pengendalian
lampu ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 4 Flowchart Pengendalian
Tangki Air
Dikendalikan Menggunakan Smartphone
Android
Gambar 6 Flowchart Pengendalian Lampu
2.3 Desain Aplikasi Android
Pada sistem smart house ini terdapat
perangkat smartphone android yang berfungsi menampilkan
informasi yang dikirimkan mikrokontroler ATMega16. Pada smartphone android
dibuat suatu aplikasi yang mampu menunjang kinerja sistem smart
house yang terpasang pada tangki air dan lampu. Aplikasi yang dibuat
tersebut berdasarkan flowcart dari Gambar 3 hingga Gambar 6.
Flowchart pada Gambar 7 adalah flowchart yang
digunakan untuk menghubungkan aplikasi android dengan sistem mikrokontroler
yang terpasang pada sistem smart house.
Gambar 5 Flowchart Pengiriman
Informasi Ketinggian
|
|
Air pada Tangki Air ke Android
|
Gambar 7 Flowchart Aplikasi Android
|
139
Pada Gambar 8 adalah tampilan smartphone yang
digunakan untuk mengendalikan tangki air dan lampu. Pada tampilan dapat
menampilkan informasi tentang ketinggian tangki air pada tangki atas maupun
tangi pendam dan keadaan lampu dalam keadaan menyala atau mati. Ketinggian air
pada tangki atas dan tangki pendam ditampilkan dengan bentuk persentase.
Keadaan lampu ditampilkan dengan indikator, bila lampu
dalam keadaan mati maka indikator berwarna putih dan bila lampu dalam keadaan
menyala indikator berubah warna menjadi kuning. Pada tampilan ini terdapat
tombol yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Pada halaman ini terdapat dua tombol yang berada
dibawah yaitu tombol “About” dan tombol “Exit.
Gambar 8 Tampilan Smartphone Pengendalian
Tangki
Air Dan Lampu
Hasil pembuatan tampilan pada smartphone android
seperti pada Gambar 9.
2.4 Pembuatan Sistem Smart House
Sistem smart house yang telah dirancang di buat ke
dalam sistem dengan bentuk konfigurasi dan tata letak perangkat seperti pada
Gambar 10.
Gambar 10 Sistem Smart House
2.5 Pengujian Sistem Smart House
Pengujian sistem diawali dengan melakukan pengujian
sensor. Langkah pengujian adalah sebagai berikut:
1.Hubungkan sensor dengan mikrokontroler
2.Ukur perbedaan antara pengukuran menggunakan
centimeter dengan pengukuran dengan menggunakan sensor per 10% perbedaan
ketinggian air.
3.Pengujian dilakukan pada dua tangki yaitu pada tangki
atas dan tangki pendam. Tangki atas jarak 32 cm dari dasar tangki dengan sensor
dan jarak tangi pendam 43 cm dari
dasar tangki dengan sensor.
Selanjutnya diuji sensor arus untuk mengetahui kondisi
lampu taman.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1Hasil Pengujian
Hasil dari pengujian sensor untuk ketinggian air
tangki dan arus pada lampu taman adalah sebagai berikut:
1.Pengujian sensor ketinggian air tangki yang meliputi
pengujian sensor ketinggian tangki atas dan tangki pendam. Hasil pengujian ini
seperti ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Gambar 9 Tampilan Aplikasi Android untuk
Monitoring dan Pengendalian Tangki Air dan Lampu
140
TABEL 1
PENGUJIAN SENSOR KETINGGIAN TANGKI ATAS
Pengukuran
|
Hasil
|
Hasil
|
Perbeda
|
%error
|
mengguanak
|
pengukuran
|
penguk
|
an
|
|
an penggaris
|
menggunakan
|
uran
|
hasil
|
|
|
penggaris dalam
|
pada
|
penguk
|
|
|
%
|
android
|
uran
|
|
5,7 cm
|
11,5 %
|
10 %
|
1,5
|
13,04 %
|
6,7 cm
|
20,9 %
|
20 %
|
0,9
|
4,3 %
|
9,7 cm
|
30,3 %
|
30 %
|
0,3
|
0,99 %
|
13 cm
|
40,62 %
|
40 %
|
0,62
|
1,55 %
|
16 cm
|
50 %
|
50 %
|
0
|
0 %
|
18,8 cm
|
58,7 %
|
60 %
|
1,3
|
2,2 %
|
22 cm
|
68,75 %
|
70 %
|
1,25
|
1,81 %
|
24,9 cm
|
77,8 %
|
80 %
|
2,2
|
2,82 %
|
28 cm
|
87,5 %
|
90 %
|
2,5
|
2,85 %
|
TABEL 2
PENGUJIAN SENSOR KETINGGIAN TANGKI PENDAM
Pengukuran
|
Hasil
|
Hasil
|
Perbed
|
%error
|
menggunaka
|
pengukuran
|
pengukur
|
aan
|
|
n penggaris
|
menggunak
|
an pada
|
hasil
|
|
|
an
|
android
|
penguk
|
|
|
penggaris
|
|
uran
|
|
|
dalam %
|
|
|
|
5 cm
|
11,26 %
|
10 %
|
1,26
|
11,19 %
|
9,1 cm
|
21,16 %
|
20 %
|
1,16
|
5,48 %
|
13,1 cm
|
30,46 %
|
30 %
|
0,46
|
1,51 %
|
17, 3 cm
|
40,23 %
|
40 %
|
0,23
|
0,57 %
|
21,2 cm
|
49,3 %
|
50 %
|
0,7
|
1,41 %
|
25,5 cm
|
59,3 %
|
60 %
|
0,7
|
1,18 %
|
29,5 cm
|
64,13 %
|
70 %
|
5,87
|
9,1 %
|
33,7 cm
|
78,37 %
|
80 %
|
1,63
|
2,07 %
|
38,5 cm
|
89,53 %
|
90 %
|
0,47
|
0,52 %
|
TABEL 4
PENGUJIAN SENSOR ARUS PADA POMPA
3.2 Pembahasan
Hasil pengujian pada sensor ultrasonik pada kedua
tangki, yaitu tangki atas dan tangki pendam. Persentase ketinggian didapatkan
dengan cara :
Untuk menghitung %error antara hasil pengukuran manual
dengan hasil pengukuran dengan menggunakan sensor dapat dilakukan dengan cara :
2. Pengujian Sensor Arus
Hasil pengujian sensor arus ini adalah Pengujian ini
membandingkan perintah yang diberikan dari smartphone dengan indikator yang
terdapat pada smartphone.
TABEL 3
PENGUJIAN SENSOR ARUS PADA LAMPU
%error pada Tabel 1 dan Tabel 2 diisikan pada kolom
perbedaan hasil pengujian dalam %. Berdasarkan hasil pengukuran secara manual
dengan pengukuran menggunakan sensor tidak jauh berbeda namun terdapat beberapa
titik pengukuran yang memiliki hasil dengan hasil %error tinggi.
Dari hasil setiap pengujian didapatkan
nilai rata–rata %error dengan cara :
a.Pada tangki atas didapatkan %error :
b.Pada tangki pendam didapatkan %error :
141
Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan sistem, nilai
tidak jauh berbeda dengan hasil pengukuran, namun pada beberapa titik
pengukuran terdapat hasil yang berbeda. Besar rata–rata error pada
hasil pengukuran dengan menggunakan sistem yaitu 3,284% pada tangki atas dan
3,67% pada tangki pendam.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan sistem smart house berbasis
android ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.Smartphone android dapat terhubung
dengan sistem mikrokontroler dan mampu membaca persentase ketinggian air pada
tangki air.
2.Sistem smart house mampu menyalakan
dan mematikan lampu dengan menggunakan perintah pada smartphone Android.
3.Besar rata–rata error pada
hasil pengukuran dengan menggunakan sistem yaitu 3,284% pada tangki atas dan
3,67% pada tangki pendam.Ini menunjukkan bahwa antara keadaan yang sesungguhnya
dengan yang terukur menggunakan sistem smart house relatif
memiliki perbedaan yang kecil.
.
DAFTAR PUSTAKA
[1]___, Datasheet Atmega16, San Jose:
Atmel, Corporation, 2010.
[2]___, Datasheet HC-SR04, Elecfreaks,
2010.
[3]___, HC-SR04 User Guide,
Elecfreaks, 2012.
[4]___, Datasheet ACS712, Allegro
MicroSystems Corporation, 2008.
[5]___, Datasheet Wiznet110SR, Wiznet
Corporation, 2008.
[6]Musbikhin, “Codevision AVR C Compiler”, 2012, http://www.musbikhin.com/ codevision- avr-c-compiler, unduh 13 Maret 2014.
142
0 komentar:
Post a Comment